Laporan Khusus dari S-2 Bandung

Gawk! Jam berapa nih? Oh iya jam berapa kuliahnya yah?

Oh iya, gue kan belum tahu... waktu itu disuruh... disuruh apa ya... oh, oh, disuruh nelpon TU untuk kon... kon... ahh...







Aargh! Jam sebelas? Ooops, gimana nih? Pasti udah mulai deh kuliahnya. Ahh, bodo ah... Mendingan sarapan deh. (keluar dari kamar mencari suratkabar hari ini) Eh, amplop apaan tuh? (melakukan segala tindakan yang dibutuhkan untuk membaca surat) Lhaa, undangan buat kuliah... yang dimulai jam sepuluh tadi!!!! Oh, well.

Hey, at least gue musti ke kampus untuk liat jadwal kuliah nih. Ah, sudahlah, sarapan dulu...

(...nyam nyam nyam glek nyam nyam...)

(pintu lift di lantai empat gedung rektorat terbuka)

Lhoo, kok ramai begini? Kan tadi undangannya di audio-visual-nya FISIP? Wah, pada rapi gini kayak lagi kondangan aja... (beringsut-ingsut keluar dari lift, sambil berharap T-Shirt yang berlubang dan sandal jepit ini akan tersembunyi di tengah keramaian) Eh, ada Al (untuk keselamatan penulis, redaksi memutuskan memakai inisial sebagai pengganti nama panggilan. - red.)! Wah, agak lega juga hati ini ooops, eit deket situ ada Hjambul, (some of you might have known him from PRE or Skripsi) hati-hati, hati-hati... jangan keliatan sandal jepitnya...

(to shorten an already boring story) sialan, jadi juga gue kuliah, meski materinya cuma perkenalan dosen dan kurikulum. Si Jamb sibuk berkicau soal kurikulum sementara dosen lain (nggak) asik sendiri-sendiri. SSiMegar sibuk dengan sekotak nasi timbel, yang lain keliatannya mati akal. Si Jamb yang keliatan juga mati akal mulai menjebak dosen satu-persatu untuk mempropagandakan matakuliah masing-masing. OK, this is getting garing enough, tapi what do I know? Ternyata si Jamb mengambil kesempatan terakhir (hampir semua dosen meninggalkan ruangan setelah menyelesaikan bagiannya masing-masing) untuk propaganda pribadi, gile cing, satu jam diembat sendiri...

Akhirnya ogut meninggalkan kampus sore itu dengan lunglai...

(Pl)