 |
|
Aku Percaya
Aku percaya padaMu, yang kupuja dan kusimpan dalam hati. Biarlah
aku tetap menjaga perasaan ini dalam hati, biarlah aku tetap berdiri
dengan dada lapang dalam hati.
Tangan, bila tak bisa kukepalkan lagi, akan kutelungkupkan menujuMu,
yang kupuja dan kusimpan selalu dalam hati. Biarlah jiwaku tetap
milikMu, dalam hati, biarlah ragaku jadi citraMu, dalam hati.
Aku akan terbang, dalam jiwaku, dalam hati. Bersayap keinginan
dan harapan, berkasut ajaib rupa cinta iman dan kepercayaan, aku
akan terbang kepadaMu, dalam hati.
Suara semegah apapun tak bisa memekikkan lantangku dalam hati
kepadaMu. Biarlah bunyi mengendap dalam hati, biarlah endapannya
menjiwai, dalam hati, ke seluruh darah yang menghidupi tiap sel
cikal bakal anak manusia. Biarlah namaMu tetap, dalam hati.
Hati yang abadi, jiwa yang abadi, raga yang abadi. Abadi akan
jadi lebih daripada hanya berabad apabila dalam kata-kata kami
hadir segala sesuatu menyangkut keberadaanMu. Biarlah cerita beralaskan
kertas menghabiskan tiap tanaman di dunia ini tanpa mengubahnya
jadi papirus. KerayaanMu akan tetap di sana, ya abadi. Dalam tiap
nafas, ya abadi.
Aku percaya padaMu, dan aku percayakan diriku padaMu. Tenaga tanpa
berkah akan jadi sia-sia, dalam hati. Aku lemah, dalam diriku
terkandung segala hal yang menjadi sebagian kecil diriMu, bila
kau hadir dalam hati, dan bila kau hadir dalam hati, aku tak punya
apa-apa untuk menguasai. Tak ada kata tidak, tak ada kata ya,
tak ada kata-kata. Sama sekali terpenuhi oleh penyerahan kedaulatan
jiwa yang paling merdeka pada yang melingkupinya, raga, dan lebih
jauh lagi, amat sangat jauh lebih lagi. Biarlah diriku tetap ada
padaMu, dalam hati. Selamanya, dalam hati. Damai, dalam hati.
Tenang, dalam hati. Abadi, dalam hati.
Penuh doa, dalam hati, tiap kata mata, kata kulit, kata jantung,
kata darah, kata pori, kata bibir, kata jari, kata dahi, kata
hati, dalam hati.
Lebih daripada sekedar abadi, dalam hati.
Aku percaya.
19 Maret 1994.
~klei.
|
|
|
 |
first disk of klei is a collection of very old writings, all signed
"klei," with a last name I won't ever reveal. |
|